Candi pendamping yang cukup memikat yaitu Candi Garuda yang
terdapat di dekat Candi Wisnu. Candi ini menaruh cerita perihal sosok manusia
1/2 burung yang bernama Garuda. Garuda adalah burung mistik dalam mitologi
Hindu yang bertubuh emas, wajahnya putih, bersayap merah, berparuh serta
bersayap serupa elang. Diprediksikan, sosok itu yaitu penyesuaian Hindu atas
sosok Bennu (bermakna 'terbit' atau 'bersinar', umum diasumsikan dengan Dewa
Re) dalam mitologi Mesir Kuno atau Phoenix dalam mitologi Yunani Kuno. Garuda
dapat menyelamatkan ibunya dari kutukan Aruna (kakak Garuda yang terlahir cacat)
dengan mengambil Tirta Amerta (air suci beberapa dewa).
Kekuatan menyelamatkan itu yang dikagumi oleh beberapa orang
hingga saat ini serta dipakai untuk beragam kebutuhan. Indonesia memakainya
untuk simbol negara. Konon, pencipta simbol Garuda Pancasila mencari ide di
candi ini. Negara lain yang juga memakainya untuk simbol negara yaitu Thailand,
dengan argumen sama namun penyesuaian bentuk serta kenampakan yang tidak sama.
Di Thailand, Garuda di kenal dengan arti Krut atau Pha Krut.
Prambanan juga mempunyai relief candi yang berisi cerita
Ramayana. Menurut beberapa pakar, relief itu serupa dengan narasi Ramayana yang
di turunkan melalui kebiasaan lisan. Relief lain yang menarik yaitu pohon
Kalpataru yang dalam agama Hindu dikira juga sebagai pohon kehidupan,
kelestarian serta kecocokan lingkungan. Di Prambanan, relief pohon Kalpataru
digambarkan tengah mengapit singa. Kehadiran pohon ini bikin beberapa pakar
berasumsi bahwa orang-orang era ke-9 mempunyai kearifan dalam mengelola
lingkungannya.
Sama dengan sosok Garuda, Kalpataru saat ini juga dipakai
untuk beragam kebutuhan. Di Indonesia, Kalpataru jadi simbol Wahana Lingkungan
Hidup (Walhi). Bahkan juga, sebagian ilmuwan di Bali meningkatkan rencana Tri
Hita Karana untuk pelestarian lingkungan dengan lihat relief Kalpataru di candi
ini. Pohon kehidupan itu dapat juga diketemukan pada gunungan yang dipakai
untuk buka kesenian wayang. Suatu bukti bahwa relief yang ada di Prambanan
sudah mendunia.
Bila jeli, anda dapat juga lihat beragam relief burung,
kesempatan ini burung yang riil. Relief-relief burung di Candi Prambanan
demikian alami hingga beberapa biolog bahkan juga bisa mengidentifikasinya
hingga tingkat genus. Satu diantaranya relief Kakatua Jambul Kuning (Cacatua
sulphurea) yang mengundang pertanyaan. Penyebab, burung itu sesungguhnya cuma
ada di Pulau Masakambing, suatu pulau di dalam Laut Jawa. Lantas, apakah type
itu dahulu pernah terdapat banyak di Yogyakarta? Jawabannya silahkan cari info
sendiri. Karena, sampai saat ini belum ada satu orang juga yang dapat
memecahkan misteri itu.
Nah, ada banyak lagi yang dapat digali di Prambanan. Anda
tidak bisa bosan tentu. Bila juga pada akhirnya capek, anda dapat beristirahat
di taman seputar candi.